Pemerintah Jamin Jalan Akses Pelabuhan Patimban Bebas Macet

Pemerintahan sasaran mengakhiri konstruksi Dermaga Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 2027. Kecuali membuat pelabuhan, beberapa akses ke arah dermaga lagi diperbarui supaya jalan ke arah tempat itu jadi bebas kendala.

 

Menteri Perhubungan Budi Kreasi Sumadi menjelaskan, sekarang ini sudah ada beberapa batas akses ke arah Dermaga Patimban. Seperti lewat jalan raya Pantura sampai akses Tol Trans Jawa.

“Kita pasti yakinkan jika akses ke arah Patimban ini bertambah lebih baik. Di mana jalan raya Pantura kita telah membuat jalan ke arah akses Patimban sejauh 8,2 km. Dan tol dari Tol Cipali akan dibikin jalan sejauh 37 km,” tuturnya waktu berunding dalam seminar-online bersama Liputan6.com, Senin (16/11/2020).

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus H Purnomo, memberikan laporan jalan akses spesial dari Pantura sampai Dermaga Patimban sekarang ini nyaris usai 100 %.

Selanjutnya kelak akan ada akses tol dari pintu tol exit Dawuan yang memiliki jarak seputar 55-60 km, ditambahkan jalan masuk di dalam dermaga sejauh 8 km.

“Jadi kelak ada jalan Tol Cipali, kelak akan dibuat jalan tol dari exit ke km kurang lebih seputar Km 89, langsung ke Patimban. Insya Allah ini dalam kurun waktu dekat akan ditangani,” terangnya.

“Jadi kelak kendaraan dari jalan Pantura masuk berputar-putar langsung ke dermaga. Jadi dari akses Pantura sampai ke dalam dermaga itu bebas kendala,” tutur ia.

Kecuali jalan raya Pantura dan tol, kelak akan ikut ada lajur kereta api ke arah Dermaga Patimban. “Kecuali jalan tol, kelak bakal ada akses jalan kereta sampai pelabuhan. Langsung jadi dibuat dalam dermaga,” pungkasnya.

Pemerintahan memproyeksikan Dermaga Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, mulai bisa dipakai untuk lakukan export/import dan distribusi otomotif terhitung mobil pada Desember 2020.

Menteri Perhubungan Budi Kreasi Sumadi menjelaskan, Dermaga Patimban diperkirakan bisa selesai secara detail pada 2027. Hingga dapat mengangkat aktivitas ekonomi di Jawa Barat dan sekelilingnya.

“Kita harap industri yang berkembang di Jawa Barat dan Jawa tengah memakai Patimban selaku dermaga khusus untuk lakukan export/import dan distribusi ke semua Indonesia. Dan pasti bisa membuat ekonomi di jabat berkembang, bahkan juga secara nasional beri pilihan untuk export/import barang,” katanya dalam seminar-online bersama Liputan6.com, Senin (16/11/2020).

Menurutnya, posisi Dermaga Patimban vital untuk memberikan dukungan perubahan bidang industri otomotif yang bersebaran di seputar Karawang, Jawa Barat. Adanya Patimban, itu akan beri keringanan untuk industri otomotif untuk lakukan export/import.

Pada umumnya, dia melanjutkan, Dermaga Patimban diinginkan bisa mengakhiri beberapa pekerjaan di akhir 2020. Terhitung terminal peti bungkus dan terminal kendaraan (car terminal).

“Sekarang ini Patimban akan mengakhiri beberapa pekerjaan yang Insya Allah Desember dapat dipakai. Yakni peti bungkus 35 ha, atau untuk kemampuan 250 ribu TEUs per tahun,” terangnya.

“Dan untuk kendaraan sejumlah 25 ha dengan kemampuan mobil 218 ribu CBU,” ia menambah.

Menteri Budi mengatakan, keadaan ini terang memberi satu gerakan baru untuk dunia logistik. Secara jarak pengangkutan akan terpangkas dibandingkan awalnya yang perlu jauh ke Riau.

“Ini pasti keinginannya Desember kita pakai pertamanya kali untuk car terminal, untuk kerjakan export/import mobil, dan distribusi mobil ke semua Indonesia,” ujarnya.

Presiden Jokowi di pertemuan terbatas minta pembangunan dermaga Patimban, di Subang, Jawa Barat dipercepat, untuk memberikan dukungan aktivitas ekonomi di teritori itu.

By Destiny

error: Content is protected !!