China Masih Jadi Negara Tujuan Ekspor Terbesar Indonesia

Tubuh Pusat Statistik (BPS) menulis export Indonesia pada Oktober 2020 sebesar USD 14,39 miliar. Angka ini bertambah 3,09 % bila dibanding status bulan awalnya, yaitu September yang sebesar USD 14,01 miliar.

 

Deputi Sektor Statistik Distribusi dan Layanan, Setianto menjelaskan, dari keseluruhan export Oktober 2020, China tetap jadi negara besar atau arah khusus Indonesia. Terdaftar pada masa itu keseluruhan export Indonesia ke China capai USD 234,7 juta atau sama dengan 8,94 %.

“Tiongkok alami peningaktan USD 234,7 juta,” katanya dalam video konferensi, di Kantornya, Jakarta, Senin (16/11/2020).

Selanjutnya arah export paling besar ke-2 dituruti oleh Malayasia yaitu sebesar USD 65,8 juta atau sama dengan 11,37 %. Seterusnya yaitu Italia, Jermam, Belanda yang semasing terdaftar sebesar USD 24,9 juta, USD 20,0 juta, dan USD 14,2 juta.

Sedang negara yang alami pengurangan keseluruhan export ialah Singapura yaitu capai USD 60,1 juta atau 8,78 %. Selanjutnya diikuti Amerika Serikat yang cuman terdaftar sebesar USD 49,6 juta atau 2,94 %.

Tentang hal secara kumulatif pada masa Januari sampai Oktober 2020 China masih adalah negara arah export paling besar dengan nilai USD 23,2 miliar atau capai 18,64 %. Selanjutnya dituruti Amerika Serikat dan Jepang yang semasing sebesar USD15,1 miliar dan USD 10,4 miliar.

“Komoditas khusus yang di-export ke Tiongkok pada masa itu ialah besi/baja, batubara, dan minyak kelapa sawit,” pungkas ia

Tubuh Pusat Statistik (BPS) menulis neraca perdagangan pada Oktober 2020 surplus sebesar USD 3,61 miliar. Surplus itu berlangsung karena nilai export terdaftar semakin tinggi sebesar USD 14,39 miliar sedang status nilai import sebesar USD 10,78 miliar.

“Neraca perdagangan kita berlangsung surplus sebesar USD3,61 miliar di Okober 2020 ini ini kenaikannya lumayan besar sebab berlangsung penuruan dalam import kita di Oktober,” Deputi Sektor Statistik Distribusi dan Layanan, Setianto, dalam video konferensi di Kantornya, Jakarta, Senin (16/11/2020).

Ia menjelaskan, surplus ini jauh semakin besar dibanding surplus bulan September 2020 sebesar USD 2,39 miliar. jauh semakin besar dibanding dengan status bulan Oktober 2019 yang cuman surplus sebesar USD 122 juta.

Bila diperinci surplus neraca perdagangan Indonesia menurut negara, pada status Oktober 2020 Amerika Serikat (AS) jadi paling besar yaitu surplus capai USD 1,02 miliar. Di mana export Indonesia ke AS capai USD 1,6 miliar dan import USD 609 juta.

Selanjutnya surplus yang lain berlangsung dengan Filipinan sebesar USD 570 juta dan India sebesar USD 546 juta.

Kebalikannya ada banyak negara yang alami minus pada Oktober 2020. Di mana dengan Australia minus sebsar USD 178 juta. Selanjutnya Ukraina minus USD 158,1 juta.

“Walau Ukraina tidak demikian besar tetapi menyumbangkan minus sebesar minus USD 158 juta,” tambah ia.

Seterusnya minus neraca perdagangan Indonesia berlangsung ke Hongkong. Yaitu terdaftar sebesar USD 93,2 juta.

Tentang hal secara keseuruhan BPS menulis untuk neraca perdagangan dari Januari sampai Oktober 2020 alami surplus USD 17,07 miliar. Surplus ini jauh lebih baik dibanding status di bulan Januari sampai Oktober 2019 yang pada saat itu alami minus minus USD 2,12 miliar.

Kementerian Kelautan dan Perikanan melepaskan export 8,9 ribu ton hasil perikanan sebesar Rp 588 miliar ke beberapa negara. Pelepasan export itu dikerjakan serempak di lima kota dengan menyertakan 147 perusahaan.

By Destiny

error: Content is protected !!